Sabtu, 15 Maret 2025

CERITA SUPERMINI : AFI NAMA SAYA

                                                                   AFI NAMA SAYA

        Nama saya Afi. Saya berangkat ke sekolah kadang-kadang diantar oleh kakakku, terkadang naik angkutan umum kalau mempunyai uang, dan terkadang aku berjalan kaki dari rumah ke sekolah yang berjarak 2 kilometer jika tidak memiliki uang sama sekali. Jika Ibuk tidak memiliki uang untuk membeli beras, saya juga tidak sarapan dan tidak memiliki bekal uang dan makanan untuk berangkat sekolah.

        Dulu ketika memasuki SMA Negeri 3  ini, saya tidak percaya diri dengan penampilan dan fisik yang ringkih ini. Memang sejak SD saya terkenal culun dan tidak PD dengan diri sendiri.

        Ketika berjalan menyusuri sekolah, entah itu ke toilet, ke kantin, atau ke mana pun, ada saja yang melontarkan omongan yang sangat menyakitkan.

        Saya tidak pernah melakukan perlawanan saat orang lain mengejek. Itu merupakan salah satu faktor mengapa sering dirundung. Dengan badanku yang kurus, kecil, lemah, dan ringkih bahkan sering dijuluki seperti perempuan atau banci. Seandainya saya mau membalas dengan perkataan juga, mungkin mereka tidak akan merundung saya lagi.

        Suatu ketika, saya tidak sarapan pagi dan tidak berbekal uang saku sama sekali karena memang Ibuk tidak mempunyai uang untuk bekal uang saku. Dengan langkah gontai saya berharap ada yang mau memberi tumpangan. Sesampai di kelas, saya merasa badan limbung, akhirnya saya pingsan. Atas kebaikan wali kelas, saya ditanya apakah sudah makan dan punya uang saku. Saya pun menjawab, “saya tidak makan sejak pagi karena tidak membawa bekal dan tidak membawa uang untuk membeli makanan”.  

        Kemarin mereka merundung saya. Sejak saat itu, teman-teman sekelas akhirnya mengetahui keadaan saya.  Terima kasih ya, Allah. Wali kelas dan sebagian teman-teman di kelas menguatkan saya. Itulah yang membuat saya bertahan. Bahkan, pulang sekolah, saya tidak lagi bingung karena sering mendapat tumpangan dari guru-guru, dan teman sekelas saya, Agus, selalu memberi tumpangan pada saya. 

        Walaupun masih banyak warga SMA Negeri 3 yang selalu merundung, saya harus kuat menghadapinya karena masih banyak yang sayang pada saya.  

(Srisa, 160325, 11.45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARYA ILMIAHKU: MAKALAH "BAPAK TULUS"

  MAKALAH BAHASA INDONESIA MENGEMBANGKAN APRESIASI PROSA BERTEMA KEHIDUPAN     Disusun oleh: Nama                               ...