1.
Cermatilah
penggalan novel “Sang Pemimpi” berikut!
“Jimbron adalah seorang yang membuat
kami takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, kami heran karena kalau
mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya beliau adalah seorang
pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovany.
Rupanya setelah sebatang kara seperti Arai ia menjadi anak asuh sang pendeta.
Namun, pendeta berdarah Itali itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi
keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron
mengaji ke masjid” (SP, 61)
Jelaskan pandangan pengarang dalam
novel di atas!
2. Cermatilah kutipan
novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah
ini!
Tegar, seorang pemuda sukses dengan tingkat kemapanan
luar biasa, bertanggung jawab, jujur, tampan, tubuh atletis, tak kurang suatu
apa pun, namun belum menikah hingga usianya sudah 35 tahun. Tegar pernah patah
hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie (yang telah dia cinta selama 20 tahun)
dilamar oleh sahabatnya sendiri yang baru dikenalkannya pada Rosie dua bulan
yang lalu. Rosie amat sangat menyukai sunset, tak pernah sekalipun wajahnya
berpaling saat 47 detik sunset berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di
atas puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih
lama lagi menyaksikan hal menyakitkan tersebut dan langsung memutuskan untuk
menghilang dari kehidupan mereka berdua.
Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat
diketahui melalui ...
3. Cermatilah teks artikel berikut!
(1)
Di perairan sepanjang Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur, ada keunikan
yang menakjubkan wisatawan, yang tidak kalah menarik dengan Raja Ampat, Papua.
(2) Di sana ada berbagai jenis ikan, termasuk jenis mamalia dan aneka warna
terumbu karang yang dikelilingi puluhan pulau kecil, seperti Pulau Buaya, Pulau
Ternate, dan Pulau Pura. (3) Di gugusan pulau-pulau ini terdapat satu selat,
terletak antara Pulau Alor Kecil dan Pulau Kepa, seluas 3 km persegi, disebut
Selat Kumbang atau warga setempat menyebutnya mulut kumbang. (4) Di mulut
kumbang inilah, pada pagi dan sore hari, ratusan ekor lumba-lumba berwarna
merah muda dan tampak jinak, muncul di permukaan air, mendekati perahu-perahu
kecil yang melintas seperti menyapa pengunjung. (5) Selain lumba-lumba, jalur
ini juga menjadi lintasan ikan paus dari perairan Pasifik menuju Papua, Selat
Banda, Selat Pantar, terus ke Laut Sawu, tempat paus menjadi incaran pemburu
tradisional warga Lamalera, Lembata.
Tentukan kalimat fakta dan opini
pada paragraf tersebut!
4.
Cermatilah
teks artikel berikut!
Pak Raden dan Kisah Multikulturalistik
JUMAT, 30 Oktober, tepat seminggu yang lalu, Indonesia
kembali kehilangan seniman “dongeng” paling berpengaruh dalam perkembangan
seni, terutama di kalangan anak-anak era 80-an. Pak Raden alias Suyadi adalah
seniman senior sekaligus pencipta kisah boneka kayu “Si Unyil”, sebuah film
seri televisi Indonesia produksi PPFN. Kisah cerita si boneka kayu ini adalah
legenda bagi semua anggota generasi 80-an sampai awal 90-an.
Legenda
Unyil
Sedikit bercerita, kisah “Si Unyil” yang
diciptakan Pak Raden, alumnus seni rupa ITB ini, diilhami dari pertunjukan
wayang atau boneka kayu anak-anak di Prancis. Karakter boneka anak tersebut
dinamai “Guignol”. Ia tokoh boneka yang diciptakan pada 1808 oleh Laurent
Mourguet, seorang marionnettiste (dalang perempuan). Sampai saat ini “Guignol”
masih digunakan sebagai hiburan anak-anak melalui pertunjukan di teater
“Guignol”. Ia juga menjadi ikon atau maskot Kota Lyon, Prancis. Antusiasme anak-anak
Lyon untuk menikmati hiburan “Guignol£ ini masih sangat tinggi sampai sekarang.
Setelah beberapa kali menyaksikan pertunjukan
”Guignol”, memang cukup berbeda dengan legenda “Si Unyil”. Pentas “Guignol”
adalah murni sebagai ajang hiburan anak-anak Kota Lyon dan sekitarnya, tempat
pusat teater “Guignol” berada. Dari segi ide cerita, hampir tidak ada muatan
edukasi di dalamnya.
Cerita “Guignol” sebatas cerita-cerita ringan
anak-anak. Berbeda dengan kisah “Si Unyil”. Dalam beberapa cerita, kisah Unyil
memang memiliki muatan ideologis dan muatan politis tertentu. Ketika saat itu,
Orde Baru masih berjaya, ia pun menggunakan media film anak-anak untuk
mempertahankan eksistensinya. Melalui Unyil, pemerintah juga turut
menyosialisasikan banyak program atau kebijakannya seperti Keluarga Berencana,
ajakan melakukan ronda malam, sekolah, dan lainnya. Ini tidak berbeda dengan
kisah “Guignol” pada masa awal kemunculannya. “Guignol” juga menjadi instrumen
politik pemerintah Prancis di kala itu.
Kisah Unyil sangat menghegemoni jagat hiburan
anak-anak di eranya, ketika stasiun televisi swasta belum bertaburan seperti
sekarang. Sosialisasi kebijakan pemerintah melalui media anak-anak ini pun
kemudian menjadi sangat masif. Terbukti, kisah “Si Unyil” sangat melegenda sampai sekarang meski ia tayang terakhir
kali awal era 90-an di TVRI.
Ketika stasiun RCTI dan TPI mencoba menayangkan
kembali kisah ini, respons anak-anak pun tidak sebagus ketika ditayangkan di
TVRI. Ini karena jagat hiburan anak-anak telah berubah mulai era 90-an. Hiburan
anak-anak telah digantikan film-film kartun impor: Doraemen, He-man, Sailormoon, Shinchan, Naruto, dan yang lain.
Nyaris, mulai era ini, anak-anak kehilangan banyak hiburan bernuansa
“Indonesia” yang penuh muatan pendidikan nilai.
Multikultural
Kisah Unyil bukan sekadar “kisah ideologis” dan
“politis”. Legenda ini juga mengisahkan kehidupan sosial yang harmonis meski
dihiasi banyak perbedaan. Ada tokoh Unyil, Ucrit, Usro, dan Meilani (keturunan
Tionghoa) sebagai tokoh utama, Bu Bariah si tukang gado-gado, ada Pak Raden
(tokoh dari golongan ningrat), Pak Ableh dan Pak Ogah si penjaga pos ronda
(sebagai tokoh kelas bawah), ada Pak Kades dan Hansip yang menggambarkan
karakter aparat pemerintah.
Keragaman karakter sosial ini menunjukkan
bagaimana kisah Si Unyil ingin mengajarkan kepada anak-anak di era itu untuk
menghargai perbedaan. Perbedaan kelas sosial adalah hal yang paling tampak
dalam film ini, serta perbedaan suku bangsa, sampai bagaimana Unyil menjalin
hubungan pertemanan dengan orang Tionghoa (Meilani). Ini terobosan besar yang
dibuat Pak Raden ketika isu rasial (Tionghoa) menjadi isu sensitif di masa Orde
Baru. Kerja sama yang baik ditunjukkan dalam film ini melalui ajakan kerja
bakti, ronda malam atau siskamling yang menjadi “ikon” Orde Baru.
https://nasional.sindonews.com/berita/1059301/18/pak-raden-dan-kisah-multikulturalistik
Tuliskan paling sedikit 5
informasi yang dapat diperoleh dalam teks artikel tersebut!
5.
Cermatilah
teks esai berikut!
Pada periode awal kepenyairannya,
Taufiq Ismail cenderung menekankan citraan visual dalam menggabarkan pengalaman
estetik yang dibentuk oleh pengamatannya yang tajam terhadap momen-momen
penting peristiwa sejarah. Ia mendayagunakan kekuatan bahasa figurative
(majas), puisi yang efektif untuk membangun imajinatif pembaca. Sejak tahun
1970-an hingga periode mutakhir kepenyairannya, sajak-sajak Taufiq cenderung
“prosaik naratif”. Ia menggunakan bahasa diskursif yang diselingi dengan
permainan kata yang indah dan memikat.
Buatlah kalimat simpulan esai yang
tepat dan sesuai dengan kutipan esai tersebut!
Masih dengan gaya menulis khas
Andrea yang penuh humor dan sindiran sosial,
“Sirkus Pohon” ini secara umum menceritakan soal kehidupan masyarakat di
Tanjong Lantai, Belitung dengan kondisi perekonomian menengah ke bawah. Seorang
pemuda bernama Sobri berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, susah baginya
sebagai seorang yang tamat SMP saja tidak, untuk mendapat pekerjaan yang sesuai
dengan harapannya. Tapi ia tidak lantas menyerah, pertemuannya dengan Dinda
membuatnya terus semangat untuk mencari pekerjaan dengan gaji tetap.
Bisa dikatakan “Sirkus Pohon” ini novel yang “ramai”. Banyak tokoh yang
dimunculkan. Banyak humor dan sindiran sosial yang diangkat, dan bisa membuat
pembaca tertawa sekaligus terharu ketika mengikuti kisah masing-masing
tokohnya. It’s a good novel to read.
Tuliskan kalimat kritik sastra yang
mengungkapkan kelebihan novel pada teks kritik sastra tersebut!
7.
Cermatilah
dua teks berikut!
Teks 1
Penyair meletup-letup, jujur dalam
mengungkapkan realita kehidupan. Akan tetapi, kejujuran itu pantulan untuk
orang lain semata. Seperti dalam puisi MAJOI karya Taufik Ismail. Jujur saja
apakah pengarang sudah mengumpulkan fakta? Bagaimana kalau kata ganti “aku”
dalam puisi digunakan “kita” agar lebih faktual.
Teks 2
Berrbicara tentang
masalah sajak, kita sering menjumpai kata-kata masih mentah, gagal sebagai
sebuah sajak, tidak berbobot. Penyebabnya ada dua kemungkinan. Mungkin lantaran
penulisnya belum mahir dalam teknik menulis sajak. Kemungkinan kedua kurangnya
penghayatan terhadap hidup. Tidak menaruh perhatian. Pada filsafat atau memang
usianya belum memungkinkan untuk berkecimpung. Dalam dunia filsafat. Realita
yang terdapat dalam dirinya belum sanggup dia kaitkan dengan realita di luar
karena usianya masih muda remaja.
Yang mana merupakan
kritik sastra dan yang mana merupakan esai?
Teks 1
Penyair meletup-letup, jujur dalam
mengungkapkan realita kehidupan. Akan tetapi, kejujuran itu pantulan untuk
orang lain semata. Seperti dalam puisi MAJOI karya Taufik Ismail. Jujur saja
apakah pengarang sudah mengumpulkan fakta? Bagaimana kalau kata ganti “aku”
dalam puisi digunakan “kita” agar lebih faktual.
Teks
2
Berrbicara tentang masalah sajak, kita sering
menjumpai kata-kata masih mentah, gagal sebagai sebuah sajak, tidak berbobot.
Penyebabnya ada dua kemungkinan. Mungkin lantaran penulisnya belum mahir dalam
teknik menulis sajak. Kemungkinan kedua kurangnya penghayatan terhadap hidup.
Tidak menaruh perhatian. Pada filsafat atau memang usianya belum memungkinkan
untuk berkecimpung. Dalam dunia filsafat. Realita yang terdapat dalam dirinya
belum sanggup dia kaitkan dengan realita di luar karena usianya masih muda
remaja.
Jelaskan perbedaannya secara singkat!
9.
Cermatilah
penggalan novel “Surat Kecil untuk Tuhan” berikut ini!

Pada suatu pagi keke terbangun dari tidurnya dengan mata
merah sera hidungnya berdarah. orang tuanya membawanya ke dokter untuk di
periksa. Awalnya orang tua keke mengira kalau keke hanya flu biasa dan kecapean
sehabis mengikuti olah raga volly. Akan tetapi salah, orang tua keke
mendapatkan kabar kalau keke mengidap penyakit kanker ganas yang diprediksi
hidupnya tinggal lima hari lagi. Kanker ganas itu menggerogoti bagian wajahnya
sehingga terlihat buruk seperti monster. Meski dalam keadaan yang demikian,
keke terus berjuang, dan berusaha untuk tetap bersekolah layaknya gadis remaja
normal lainnya. Orang tua Keke bingung dalam mengambil keputusan dalam jalan
penyembuhan kanker yang diterita oleh keke. Mereka tidak ingin jika separuh
wajah keke harus hilang karena di operasi. Oleh sebab itulah, orang tua keke
merahasiakan penyakit yang sedang di alami dari keke. Namun, waktu terus
berjalan akhirnya keke pun mengetahui apa sebenarnya penyakit yang dideritanya.
Mengetahui hal tersebut, keke sama sekali tidak marah, ia
hanya bisa pasrah dengan apa yang sedang menimpanya. dan ia selalu tersenyum
kepada siapa saja yang dia temui serta selalu terlihat baik-baik saja. Dengan
penyakit kanker yang dideritanya, keke masih dapat menjadi anak yang berprestasi
dan hidup normal di sekolahnya. Tuhan memberikan kesempatan lebih dengan
memberikan nafas panjang pada keke untuk melawan kanker itu sesaat. Begitu juga
dengan ayahnya, yakni Joddy Triapianto ia juga tidak mau menyerah begitu saja,
ia terus berusaha supaya keke dapat sembuh dari penyakit itu. Begitu
mengharukan, dengan kondisi yang pas-pasan ayah keke mencari pengobatan
alternative dan ke seluruh indonesia, meski di coba lagi dengan hasil yang
nihil. Oleh sebab itu, mau tidak ada jalan lagi ayah keke harus kembali ke
jalan medis.
Menurut dokter cara lain yang dapat menyembuhkan keke dari
penyakit kanker tersebut adalah dengan Kemoterapi. Kemudian, keke menjalani
Kemoterapi, sekali kemoterapi dapat merontokkan semua rambut yang ada di
seluruh tubuhnya. keke menjalani kemoterapi itu sebanyak 25 kali. dan pada
akhirnya setelah 6 bulan menjalani kemoterapi keke dapat sembuh dari penyakit
kanker ganasnya. Kasus kanker yang dialami oleh keke ini adalah kasus kanker
pertama yang ada di indonesia, serta menjadi perdebatan besar di kalangan
kedokteran, dimana penyakit kanker tersebut hanya menyerang orang tua, bukan
pada remaja seusia keke. Ditambah lagi, soal keberhasilan dokter Indonesia yang
sukses menyembuhkan kanker tersebut adalah sebuah prestasi yang membanggakan
sekaligus membuat semua dokter-dokter di belahan dunia bertanya-tanya. Karunia
tuhan sungguh luar biasa yang membuatnya dapat hidup lebih lama bersama
keluarga dan sahabat yang ia cintai.
Setelah kejadian itu keke menjalani dan menikmati
kehidupannya dengan rasa syukur atas kesembuhannya itu. Akan tetapi, pada
akhirnya penyakit kanker itu ternyata kembali lagi setelah menjalani
kebahagiaannya sesaat, kanker itu kembali hadir di lokasi yang berbeda, yaitu
di bagian pelipis mata sebelah kanan. Keke sadar bahwa kehidupannya di dunia
ini semakin sempit. Mengetahui hal tersebut ia tidak marah pada tuhan, justru
ia sangat bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk hidup lebih lama dari
penyakit yang di deritanya dan akhirnya dapat bernafas lebih panjang hingga
tiga tahun lamanya.
Dalam proses penyembuhan yang selanjutnya, ayah keke mencoba
pengobatan Kemoterapi lagi, seluruh rambut yang ada di kepala keke rontok tak
satupun tersisa. Tapi, sepertinya kanker tersebut mulai kebal dari bahan kimia.
Kanker tersebut masih duduk manis di pelipis mata kanan keke,mengetahui hal
tersebut ayah keke kemudian membawa keke ke singapura untuk keperluan operasi,
namun karena depresi mereka akhirnya kembali ke indonesia dengan kondisi keke
yang semakin parah. Meskipun demikian, semangat keke untuk menimba ilmu tidak
surut, ia tetap kukuh pendirian untuk tetap bersekolah, bahkan sampai disaat
tangan dan kakinya telah tidak mampu lagi digerakkan.
Waktu terus berjalan, kondisi keke belum juga menandakan
kesembuhan dan akhirnya keke harus di rawat inap di RSCM serta mengalami koma
selama tiga hari. Di waktu opname tersebut ada berita yang begitu membahagiakan
baik untuk keke maupun ayah keke bahwa Tuhan memberikan suatu cobaan kepada
hambanya sesuai kemampuannya. “keke mendapat juara tiga di sekolahnya dalam
ujian akhir sekolah” Namun, itulah kebahagiaan yang dapat dirasakan keke untuk
yang terakhir kalinya. dokter menyerah terhadap penyakit yang dideritanya, di
nafasnya yang terakhir keke menulis sebuah surat kecil kepada Tuhan.
Analisislah unsur
intrinsik novel di atas, lalu tuliskan jawabanmu dalam kolom berikut!
|
Tema |
|
|
Alur |
|
|
Tokoh dan
Penokohan |
|
|
Latar |
Waktu: Tempat: Sosial/suasana: |
|
Amanat |
|
|
Gaya Bahasa |
|
- Cermatilah penggalan teks
artikel berikut!
Kebaikan merupakan perbuatan positif yang bersumber
dari nilai-nilai agama dan tidak kontra dengan norma dan etika.
Keberadaannya sebagai manifestasi dari penghambaan diri seorang makhluk kepada
Tuhannya. Setiap kebaikan akan diberikan ganjaran pahala oleh Tuhan,
sebaliknya, setiap kejahatan akan mendapatkan sanksi dari-Nya. Akan tetapi,
setiap satu kebaikan akan mendapat pahala berlipat ganda, tetapi setiap
satu kejahatan hanya dicatat satu dosa saja. Oleh karena itu, kita tidak perlu mengkalkulasikan
setiap kebaikan dengan pahala yang akan diterima. Kebaikan bukanlah kebenaran
dan kepastian, melainkan ketenangan dan kenyamanan jiwa dan hati.
Perbaikan
kata berimbuhan yang tepat untuk memperbaiki kata yang bergaris bawah pada
paragraf tersebut adalah ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar