Selasa, 22 April 2014

KTI SISWA alumnus




KEIDENTIKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KORUPSI

Diajukan sebagai tugas akhir semester mata pelajatan Bahasa Indonesia, yang dibimbing oleh Ibu Sri Setiyo Astuti S,Pd.




Disusun oleh:
Hudaifi










SMA DARUSSYAHID SAMPANG
Jalan Merapi 8 Sampang

KATA PENGANTAR
Yang pertama marilah kita panjatkan puja-puji kita kehadirat Allah SWT, karna dengan harmat-Nya kita bisa merasakan hikmatnya hidup dan arti kehidupan, dan nikmat yang paling khusus yakni nikmat islam wal iman.
Kedua kalinya shalawat dan salam marilah kita panjatkan kepada sang repormes dunia, pengikis pintu kebodohan, pendobrak pintu kebatilan yakni nabi kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benerang yakni adzhinul islam wal iman  
Dan ketiga kalinya rasa syukur kami, atas selesainya makalah yang kami buat ini
Walau kami yakin bahwa makalah ini sangat jauh di atas kesempurnaan















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………................. ………………………………….
Pendahuluan                                                                                                     
BAB I...........................................................................................................................
Pembahasan                                                                                                      
BAB II.......................................................................................................................
Penutup……………………………………………………………………...
BAB III……………………………………………………………………………
Kesimpulan …………………………………………………………………
Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………












BAB I
A.    Latar Belakang
Korupsi merupakan tindakan yang sangat merugikan masyarakat maupun Negara, meskipun tidak secara langsung dampaknya, akan tetapi disaat many korupsi itu muncul, maka kerugian Negara maupun uang kita sebagai masyarakat yang menempati heararki lapisan bagian bawah akan terbaca berapa besar berapa besar yang telah meraka grogoti tanpa sepengetahuan yang jelas, bahkan nama yang pantas untuk para koruptor bias kita katakana sebagai pencuri, penjahat sekalipun sebagai orang bejat yang tak mempunyai pemikiran luas tantang nasib masyarakat maupun Negara secara spesifik, dari itu setidaknya bisa mengetahui apa itu korupsi! Dengan kita mengetahui korupsi, maka kita bias membaca, apakan Negara kita sedang terlanda korupsi?
Hal itulah yang latar belakangi kami untuk membuat maupun menyelesaikan makalah ini selain itu, makalah ini dibuat sebagai tugas akhir semester.
B.     Rumusan Masalah
Agar pembahasan makalah ini tidak menyimpang, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah definisi korupsi?
2.      Apakah keidentikan Indonesia sebagai negara korupsi?
3.      Apakah upaya untuk meminimalisasi korupsi?
C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui apa definisi korupsi!
2.      Untuk mengetahui keidentikan Indonesia sebagai Negara korupsi!
3.      Untuk mengetahui solusi untuk menimalisir perbuatan koruosi







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian korupsi
Menurut pendapat dalam sebuah buku Pkn yang telah kami jadikan referensi bahwa korupsi adalah sebuah tindakan yang mengambil ke untungan melalui jabatannya demi mendapatkan fasilitas atau materi yang bukan haknya. Menurut MTI (Masyarakat Transparansi Indonesi) korupsi merupakan perilaku-perilaku pejabat, baik politisi maupun pegawai negri yang secara tidak konvensional  dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalah gunakan kekuasaan public yang dipercayakan kepadanya.
Disaat kita mengulas kembali kata “KORUPSI” tentunya disana ada actor sebagai koruptor, karna kata korupsi hanyalah kata yang di sandarkan kepada para koruptor yang melakukan sebuah tindakan yang merugikan, jadi menurut kami tentang definisi korupsi adalah sebuah tindakan individu maupun faksi-faksi yang membuat kebijakan yang Ujung-Ujungnya Duit(UUD) itulah modus yang digunakan untuk menggerogoti, mengeksploitasi maupun mengikis uang rakyat.
Disamping modus tersebut banyak modus yang dilakukan untuk menghisap uang rakyat maupun Negara seperti gratifikasi atau modus dengan dalih demi mendapatkan materi yang bias memenuhi keinginan nafsunya
B.     Keidentikan Indonesia sebagai Negara korupsi
Berdasarkan empirisme, disaat kita melihat fenomena di Negara kita tercinta Indonesia, mengapa kami bias mengatakat atau mengklaim Negara kita Indonesia identik dengan korupsi? Dalam Negara kita patutkah rasanya apabila kita mengatakan bahwa Negara kita identik dengsn korupsi? Tentunya tidak! Karna kami lahir dan besar di Indonesia, karna disaping itu kita mempunyai argumentasi yang cukup untuk mengatakan indonesi identik dengan korupsi, kenapa kita bias mengatakan seperti itu? Karna saking maraknya dan terpopulernya tentang kasus korupsi di Negara kita dan para penulis buku, banyak yang menerbitkan tentang korupsi di Negara kita, dan menurut data Indonesia Corruption Watch(ICW) selama 2006 ada 36 yang diduga bertindak sebagai pidana korupsi bahkan selam tiga tahum terakhir nilai uang yang di korupsi mencapai Rp. 1,6 T jumlah itu sangat besar jika dikompensasikan untuk menyantuni rakyat miskin melalui program BLT (Bantuan Langsung Tunai) Rp.300.000 per orang miskin mampu membantu 5,8 juta orang, tentunya jumlah itu sangat pantastis dan luar biasa, karna berhubung koruptor yang terlalu mendominasi egonya, sehingga uang tersebut hangus tanpa mengandung arti apapun  yang bias di manfaatkan oleh orang yang seharusnya mendapatkan konvensasi yang seharusnya di konvensasikan , dan sejatinya korupsi di Negara kita tidak hanya dilakukan oleh kepala daerah seperti Bupati, wali kota atau gubernur, tercatat sejak tahun 1999 sampai 2009 ini para anggota DPRD banyak yang terlibat, yang sudah di perkirakan telah mengeksploitasi uang Negara tidak kurang 200 M dan jumlah para legislator yang terlibat mencapai 1.000 orang lebih.
Setelah kita melihat argumentasi di atas salahkah jika kami mengatakan bahwa Indonesia identik dengan Negara korupsi? Kami rasa pantas.
Dari argumentasi yang lain di Negara kita yang suda mempolaritas dalam kehidupan, inilah tabel tahun 1996-2008

Tahun
Peringkat
Jumlah Negara
Nilai Indeks
1996
45
54
2,65
1997
46
52
2,72
1998
80
85
2
1999
96
98
1,7
2000
85
90
1,7
2001
88
91
1,9
2002
46
102
1,9
2003
122
133
1,9
2004
133
159
2
2005
137
163
2,2
2006
130
163
2,4
2007
143
180
2,3
2008
126
180
2,6
Ini menurut IPK, kita jangan membandingkan dengan Negara-negara di seluruh dunia, sedangkan di asia, Indonesia dalam lima tahun terakhir selalu naik podium dalam race corruption, tahun 2004 dan 2005 Indonesia nomor 1 dari 12 negara, tahun 2006 jumlah Negara menjadi 16 tetapi Negara kita masih mempertahankan nomor yang paling baik yaitu nomor 1 nomor yang paling didominasi apabila dalam aspek akademik pretasi.
            Maka dari itu saking banyaknya argumentasi yang kami temukan tentang fenomena tikus kantor yang menggerogoti uang rakyat tanpa toleransi sebagai manusia  yang tak bias hidup secara individu dalam menjalankan hidup ber bangsa dan bernegara, karna seakan-akan kuruptor tidak hidup tanpa materi .
Dalam setiap diadakannya suatu organisasi mayoritas timbul yang namanya korupsi, karna seakan-akan para anggota dari organisasi tersebut sangat memanfaatkan yang namanya organisasi, sehingga para anggota fikirannya yang terbalut dengan kenikmatan yang bersifat semu itulah yang dikejar, itulah yang diprioritaskan, itulah yang di utamakan, ironisnya karna siapapun yang masuk dalam politik tak ada yang namanya kiai, ulama’ dan sebagainya, seakan-akan ilmu yang ia ketahui bagaiman hukum korupsi, apakah baik atau tidak, itu tidak ada di benaknya para politisi, seakan membuat segala macam cara, menghalalkan segala macam cara agar bias mendapatkan materi yang lebih dalam hidupnya, dan kami tidak habis fikir, karna mayoritas yang mencalonkan diri dalam dunia politik adalah orang yang bertitle kiai, kalau seandainya meskipun bukan kiai atau ustad apabila seandainya menjalankan regulasi pada tempatnya yang harus dijalankan maka Negara kita takkan seperti ini,
Coba kita lihat macam-macam korupsi yang sudah mendomonasi di Negara kita dan yang telah mengkontaminasi adalah sebagai berikut:
-          Korupsi prolog
-          Korupsi dalam memperbesar dana pusat
-          Korupsi dalam rekayasa voucher dan bantuan proyek
-          Korupsi dalam mark up anggaran
-          Korupsi dalam bidang pendidikan
-          Korupsi dalam bidang kesehatan
-          Korupsi semesta dari upah sampai gratifikasi
-          Korupsi pusat di daerah Korupsi para anggota DPRD
-          Dan lain-lain
Dan yang menjadi ketidak pantasan, korupsi dalam  bidang pendidikan, pantaskah korupsi dalam bidang pendidikan itu juga ada? Kurasa tidak, karna seharusnya dalam bidang pendidikan bagaiman cara menciptakan bibit-bibit generasi penerus bangsa yang cerdas cermat, tanggap dan lain-lain, dan secar universal bagaiman cara menciptakan masyarakat madai di Negara kita.
C.    Solusi untuk meredam korupsi
Dalam suatu organisasi pasti disitu sudah tercantum regulasi-regulasi yang sudah ditetapakan, otomatis didalamnya tidak hanya melibatkan satuu individu , melainkan lebih dari satu individu atau bisa dikatakan sebagia faksi-faksi social, maka disitulah terbentuk struktur social dimana ada bawahan dan atasan dan struktur social terjadi stratifikasi social dalam masyarakat karna perbedaan status dan kedudukan, oleh karna itu meskipun kita mengandalkan regulasi yang super ketat apabila tanpa ada kesadaran dalam diri kita sendiri semuanya akan sia-sia, tetap saja ada anggota dari organosasi tersebut yang slalu menyeleweng melewati batas regulasi yang sudah ditetapkan, tercantum, maupun sudah menjadi bahan pokok sebagai undang-undang dalam organisasi tersebut, maka dari itu kita harus belajar malu, karna pada perputaran zaman kita hidup dizaman keterbukaan, tehnologi dan modernnisasi dan tingkat pendidikan masyarakat yang mulai maju, seiring dengan keterbukaan kebebasan mengeksploitasi gagasan dan idenya dan tak ketingggalan jug ide dalam  mengungkapkan memberantas korupsi, sajian media massa mempertontonkan kasusu-kasus pajabat ekskutif dan anggota parlemen yang terhormat tertangkap basah meneriman suap korupsi.
Kebiasaan aneh bangsa ini mereka menganggap sudah benar maupun menjadi vulgaritas dalam kehidupannya, maupun menjadi rutinitas yang harus dilakukan dalam hidupnya atas apa yang harus dikerjakan, mempertanggung jawabkan secara moral menjadi event rutin tanpa merasa bersalah, memperlihatkan kekuasaannya adalah amat baik dari rakyat, masyarakat dibiasakan berfikir hipokrit, dan para tikus kantor merasa malu kalau tidak mempunyai mobil mewah, rumah megah dan harta berlimpah, dan sekarang yang menjadi problem adalah dalam mengembang amanat , mengapa harus munafik untuk mengatakan ketidak berdayaan atau ketidak mampuan dalam mengembang amant, dan menyusun anggaran jika pada kesempatan hak rakyat harus dikebiri, harus hilang tanpa arti dan hangus karna seolah-olah perbuatan insan yang tak merasa malu dan berdosa .
Apakah tidak malu gelar akademika kita tertukar dengan sebuah materi, apalagi kompensasi scenario politik kekuasaan yang bersifat sementara, jadi apabila kita belajar malu pada dirikita sendiri dan kepada orang lain maka kita akan selalu mengintropeksi diri dalam menjalankan regulasi maupun mengembang amanat, disaat kita mempunyai rasa malu kita akan selalu berhati-hati dalam melangkah dan lebih spesefiknya dalam menjalankan regulasi pemerintah, secara otomatis akan timbul rasa takut, takut dalam artian ia merasa takut dalam menjalankan amanat akan ketidak berhasilannya dalam menjalankan amanat, itu merupakan solusi paling fundamental paling terprioritas untuk bias menimalisir tentang kasus korupsi, akan tetapi orang untuk mempunyai kesadaran dan mempunyairasa malu pada dirinya sendiri itu sangat sulit, mungkin karna sudah tergila-gila dengan materi maupun sudah terkontaminasi oleh yang namanya materi dalam hidupnya, sehingga mereka selalu tidak  berfikir panjang tentang bagaiman nasib bangsa dan Negara kita kedepannya.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Korupsi merupakan tindakan yang merugikan maupun menganbil alih sesuatu yang bukan hak miliknya.
2.      Dalam Negara kita, dimana ada suatu organisasi mayoritas timbul yang namanya korupsi, dan karna banyak kasus-kasung yang cukup banyak dan data argumentasi tentang para politisi terlibat korupsi, maka dari itulah kami sebagai penulis makalah bias mengatakan bahwa Negara kita Indonesia sangat identik dengan yang namanya korupsi, dan karna korupsi sudah terdapat dimana-man
3.      Untuk memberantas korupsi memerlukan kesadaran dalam diri kita masing-masing, karna meskipun para koruptor terikat dengan regulasi yang super ketat, itu akan tetap akan melampui batas-batas yang seharusnya tidak dilewati, maka kesadaran diri dalam setiap pemimpin itu sangat penting dan merupakan kelakuan yang seharusnya dimiliki oleh para pemimpin kita
B.     Saran
1.      Untuk setiap para pemimpin hendaknya mereka harus mengingat-ingat kapada rakyat yang membutuhkan dukungan serta konvensasi, agar bias mendapatkan perlindungan, anyoman yang seharusnya didapatkan, maka dari itu, pemimpin atau wakil dari bangsa kita yang dipercaya untuk menjalankan amanat, yang kurang perduli terhadap mastarakat miskin, agar mereka lebih meng orientasi mempersepsi rakyat dan Negara kita yang tertimpa utang yang sangat besar dan kemiskinan yang merajalela, dan pengangguran yang cukup banyak, dan Negara kita tidak akan pernah aman apabila para kepercayaan Negara terus mengikis uang rakyat tanpa ada pemanfaatan dan arti apapun bagi masyarakat yang sangat membutuhkannya.
2.      Kami harap dalam setiap pembaca makalah ini, terutama ibu bapak guru kami, agar senantiasa memerhatikan isi maupun tulisan makalah ini, dan menimbang-nimbangi dengan referensi yang lain, karna kami sangat membutuhkan kritik dan saran anda, dan lebih khususnya bapak ibu guru kami, untuk menunjang kesempurnaan makalah ini, karena kami apresiasi, bahwa makalah ini sangat jauh dalam integritas atau kesempurnaan.


                                                      DAFTAR PUSTAKA

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARYA ILMIAHKU: MAKALAH "BAPAK TULUS"

  MAKALAH BAHASA INDONESIA MENGEMBANGKAN APRESIASI PROSA BERTEMA KEHIDUPAN     Disusun oleh: Nama                               ...