ILMU
Ilmu membuatku pintar, kebutaan dan kebodohan
menghadangku menjadi pergi, ilmupun bisa membuatku merangkul ke inginan yamg
aku harapkan agar menjadi titian saat aku dalam petang
Meski kadang aku merasa jenuh menuntut ilmu
lantaran ilmu sinar dalam hidupku namun sebaiknya aku tetap berteguh dan aku
harus menuntut ilmu sampai sejauh mungkin agar aku menjadi tahu dan bisa
mencapai cita-citaku
Betapa pentingnya ilmu untuk menjadi mahkota di
masa tua ku
Ilmupun tidak bisa di beli dengan harga yang
takterhingga karena ilmu sangat berharga, dan menuntut ilmupun bagi umat islam remaja maupun dewasa bahkan sudah tua itu
sangat wajib menuntut ilmu karena ilmu itu bukan untuk di dunia saja tetapi
untuk di dunia dan akhirat bila ilmu di
amalkan kepada orang lain di dunia maka orang yang mengamalkan ilmunya akan
mendapatkan pahala
Bila kita mempunyai ilmu kita bisa tahu dan bisa
kita amalkan agar kita mendapatkan pahala dan diterima di sisi ALLAH
Terimakasihku pada mu wahi guru ku engkau telah
mengamalkan ilmu mu kepada ku dengan setulus hati mu
Saya tahu
guru ku tak mengharapkan apun dari ku tetapi aku hanya bisa berdo’a untuk sang guruku yang telah memberikan
ilmunya pada ku semoga mendapatkan ridho ALLAH
Guruku kau sangat sabar mengamalkan ilmu mu
kepadaku sampai kau menghabiskan waktu lain mu.
saat
membutuhkan kasih sayang
Seiring
berjalanya waktu dan usiaku pun kian bertambah, kini aku berumur 7 tahun tentu
di Di umur seperti itu sudah selayaknya aku harus mulai masuk dunia pendidikan
sekolah dasar, melihat kehidupan keluarga yang kian memburuk membuat ku kian
giat menuntut ilmu. Demi satu tujuan yaitu
ingin membahagiakan ibu ku.
Waktu
terus bergulir dan kini aku pun naik ke kelas dua sekolah dasar. Tentu biaya
kian tahun makin bertambah, maklum pada saat itu belum ada program wajib
belajar Sembilan tahun. ibu ku pun kian semakin kesulitan untuk membiayaiku.
Bahkan sempat terdengar di telingaku perkataan ibu ku yang menginginkan agar
aku berhenti sekolah, karena tak sanggup lagi dengan biaya yang semakin
bertambah, hal terebut tentu membuatku kian terpukul.
Senada
ibu pun mngatakan “Nak… maafkan ketidaksanggupan ibu dalam mengurus kamu, ibu
rasa perjuangan mu untuk menimba ilmu cukup sampai disini, ibu tidak memiliki
apa-apa sekarang. Jadi maafkan ibu”.
Mendengar hal tersebut membuat ku terhenyak sejenak, terlintas di pikiran ku akankah semua ini akan berakhir..?
Mendengar hal tersebut membuat ku terhenyak sejenak, terlintas di pikiran ku akankah semua ini akan berakhir..?
Mendengar
hal tersebut tentu membuat sanak keluarga ku merasa empati kepada keadaan ku,
merasa tidak ingin aku putus sekolah aku pun dibawa keluar kota. tante NAFSIA
lah yang membawa ku dan membiayai semua kebutuhan ku. Meski demikian bukan
berati aku bisa bersantai, maklum sebaik-baiknya seorang tante tidak lah lebih
baik dari seorang ibu.
Hari
yang dinantikan pun tiba, tepatnya pada tanggal 22 november 1997 aku
didaftarkan di SDN REO II. Sebuah sekolah dasar negeri yang berada di kecamatan
REOK dan berkabupaten MANGGARAI, hari pun telah berganti waktu terus bergulir
aku mulai masuk sekolah di hari pertama ku di sekolah baru. Rasa gembira pun
terpancar di raut wajah ku, menggingat aku dapat melanjutkan sekolah ku.
Lonceng
sekolah pun berbunyi menandakan waktu pelajaran usai, aku pun berkemas dan
bergegas meninggalkan ruangan, untuk segera pulang bersama teman baru ku.
Sesampai
di rumah akupun langsung di suguhkan dengan sebuah baskom kecil yang berisikan
kue lemet.
“Din hari ini kamu mulai berjualan kue, ini kuenya dan skarang juga kamu mulai berjualan”
“tapi tante saya kan belum makan, bisa kah saya berjualan setelah makan..?”
“oh.. tentu silakan .. tapi jangan lama ya.. makannya..”
“ia tante..”
“Din hari ini kamu mulai berjualan kue, ini kuenya dan skarang juga kamu mulai berjualan”
“tapi tante saya kan belum makan, bisa kah saya berjualan setelah makan..?”
“oh.. tentu silakan .. tapi jangan lama ya.. makannya..”
“ia tante..”
Setelah
makan aku pun bergegas untuk berjualan, langkah demi langkah aku menatih kan
kaki ku, bersuara kan merdu bertedu kan mata hari
yang cukup panas, soalnya aku berjualan tepat pada pukul 14:00 tentu cuaca
masih panas.. badan bercucuran keringat dan aku pun mulai bersuara lantang.
“Bu, Kue.. kue.. bu kue bu..”
“Bu, Kue.. kue.. bu kue bu..”
Waktu
pu kian semakin sore, kue pun semua habis, dengan hati yang amat senang aku pun
bergegas untuk pulang. Dan memberikan semua uang hasil jualan ku hari ini
kepada tante ku.. itulah kegiatan sehari-hari ku setelah sepulang sekolah..
Waktu
bergulir sangat cepat dan sekarang aku sudah lulus dan ingin melanjutkan
pendidikan ku ketingkat SLTP, aku pun mulai mendaftarkan diri hati ku pun kian bertambah
senang dapat melanjutkan sekolah.. dengan semangat aku kian giat belajar, agar
dapat naik kelas alhasil usaha ku rupanya tak sia-sia, aku dapat naik ke kelas
berikutnya, sampai akhirnya lulus pada tahun 2005 dan mendapat kan nilai yang
sangat memuaskan.
Setelah
lulus SLTP, aku pun ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Tapi sayang harapan itu hampir sirna akibat tante ku tak dapat melanjutkan ku
ke tingkat SMA, dikarenakan suaminya mengalami kecelakaan kerja dan harus
membutuh kan biaya yang cukup banyak untuk keperluan pengobatan Dan lain lain.
Aku
pun kembali di belit cobaan yang amat berat, dengan hati yang amat sedih aku
pun menerima dengan hati yang lapang. Dalam hati kecil terucap akankah ini
semua akan berahir sampai disini..?
Karena
keadaan yang tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan sekolah aku pun kembali
ke kampung halaman ku. Setelah di kampung akupun mulai memikirkan bagaimana
caranya agar aku dapat melanjutkan pendidikanku. Sebab aku memiliki impian yang
sangat besar dalam dunia pendidikan. Karena merasa iBu ku sudah tak sanggup
lagi membiayai ku. Aku pun mulai meencari pekerjaan, apapun itu yang terpenting
aku dapat bersekolah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar