Kepakkan Sayap Setinggi Langit, Nanda!
Buah Pena: Aprilia Nanda Kartini
Dimulai dengan cerita seorang Nanda
Di samudera luas tak berbatas
mata menatap ombak dengan gegap
ingin mendekat namun tidak sampai mendekat
Namun, genggaman jiwa ingin menarikan ekspresi tiada tara
Nyanyian sinar, beradu ingin diperagakan
Tarian ekspresi tetap membawanya berlayar
mengarungi karya yang diragukan seribu orang
Tarian hati yang terangkai dari serpihan luka, sedih, dan putus asa
Namun,
semangat yang ada di dalam diri membawanya membuat pulau baru untuk berlabuh
Pulau tempat menyambut badai
dan mengolahnya menjadi tenaga menjadi Nanda, pejuang seni yang tangguh
Bangkit menggila dengan penuh harapan di dalam dirinya
Persiapkan sayap mengepak ke langit yang tinggi
Bawalah pergi sejauh samudera tak bertepi,
terus berkarya
menginspirasi jiwa dan raga,
meninggalkan jejak yang tak terlupakan
Kepakkan Sayap Setinggi Langit, Nanda!
Sampang, 10 Mei 2025
Puisi Perjuangan "Kepakkan Sayap Setinggi Langit, Nanda!"
Puisi tentang perjuangan seseorang tergambar jelas dalam judul. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat diapresiasi, antara lain.
1.
Tema dan Makna
Tema utamanya sangat jelas: semangat
perjuangan dalam berkarya dan bangkit dari keraguan.
Puisi ini mengisahkan sosok “Nanda” yang menjadi lambang keteguhan,
keberanian, dan daya cipta seorang seniman muda.
Ada pesan moral yang indah: meski banyak
diragukan, seseorang bisa menciptakan “pulau baru” — tempat tumbuhnya kekuatan
dan karya.
Maknanya inspiratif, bahkan bisa dianggap manifesto seorang
seniman atau pelajar pejuang mimpi.
2.
Gaya Bahasa dan Imaji
Aprilia menggunakan banyak metafora laut dan
terbang:
·
“samudera luas
tak berbatas”,
·
“pulau tempat
menyambut badai”,
·
“kepakkan sayap
setinggi langit”.
Semua itu menciptakan visual yang kuat dan konsisten
— laut sebagai perjuangan, sayap sebagai kebebasan dan cita-cita.
Imaji seperti “tarian ekspresi” dan “nyanyian sinar” juga puitis, menggambarkan
semangat seni yang hidup.
Namun, beberapa baris bisa sedikit dirapikan agar alurnya lebih mengalir dan ritmis.
3. Diksi dan Struktur
Kelebihan: diksi berani, emosional, dan penuh
jiwa.
Namun ada sedikit kekurangannya:
·
Beberapa pengulangan kata seperti “mendekat namun tidak sampai mendekat” bisa disederhanakan
agar tidak terkesan berputar.
·
Tanda baca kadang kurang konsisten (misalnya
jeda koma dan titik).
·
Transisi antarbagian bisa dibuat lebih halus
agar pembaca tidak merasa “melompat” antar adegan.
4.
Versi Revisi (lebih rapi dan ritmis)
Berikut versi revisinya tanpa mengubah isi dan
pesan asli:
Kepakkan Sayap Setinggi Langit,
Nanda!
Buah
Pena: Aprilia Nanda Kartini
Dimulai dari kisah seorang Nanda.
Di samudra luas tak berbatas,
mata menatap ombak bergulung gagah,
ingin mendekat — namun tak pernah sampai.
Namun genggaman jiwa menari,
menyulut nyanyian sinar yang ingin diperagakan.
Tarian itu membawanya berlayar,
menembus karya yang diragukan seribu orang.
Dari serpihan luka, sedih, dan putus asa,
lahirlah tarian hati yang terus berdenyut.
Namun semangat dalam dirinya
membangun pulau baru untuk berlabuh —
pulau yang menyambut badai
dan mengubahnya menjadi tenaga.
Di sana, Nanda tumbuh menjadi pejuang seni
yang tangguh,
bangkit menggila dengan harapan yang menyala.
Persiapkan sayapmu, Nanda,
kepakkan setinggi langit!
Terbanglah sejauh samudra tak bertepi,
teruslah berkarya,
menginspirasi jiwa dan raga,
meninggalkan jejak yang tak terlupakan.
Kepakkan Sayap Setinggi Langit, Nanda!
5. Alasan Revisi
·
Diperhalus tanda baca dan ritme agar pembaca
“merasakan gelombang” emosinya.
·
Menghapus repetisi yang berlebihan dan menambahkan
sedikit enjambemen (baris bersambung) agar lebih puitis.
·
Memperkuat baris klimaks (“Persiapkan sayapmu,
Nanda...”) menjadi seruan yang penuh energi.
6. Simpulan
Puisi ini punya jiwa dan daya
dorong luar biasa — menggambarkan perjalanan seorang seniman
muda dengan simbolisme laut dan langit yang sangat kuat.
Aprilia menunjukkan kemampuan imajinatif dan spiritual yang matang: optimisme, daya
cipta, dan keberanian melawan keraguan.
Ini bukan hanya puisi tentang Nanda, tapi
juga tentang siapa pun yang sedang berjuang menemukan sayapnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar